Home ยป Jenis Insomnia, Kenali Gangguan Tidur yang Umum Ini

Jenis Insomnia, Kenali Gangguan Tidur yang Umum Ini

Masalah tidur yang sering dialami oleh banyak orang. Kondisi ini dapat mengganggu kualitas hidup, memengaruhi produktivitas, serta kesehatan fisik dan mental. Namun, tidak semua gangguan tidur itu sama, ada berbagai jenis gangguan tidur yang perlu Anda ketahui agar dapat menanganinya dengan lebih tepat.

Insomnia atau gangguan tidur sendiri banyak di alami orang-orang, namun tidak sedikit yang sadar akan kondisi tersebut, bahkan masih banyak yang belum tahu insomnia itu apa. Dimana yang jelas gejala gangguan tidur tersebut perlu di atasi, dan perlu diketahui jenis-jenis insomnia agar lebih mudah di atasi nantinya. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa jenis insomnia yang umum dan bagaimana cara mengatasinya.

1. Insomnia Sekunder (Akibat Penyakit atau Kondisi Lain)

Insomnia sekunder, adalah jenis insomnia yang disebabkan oleh kondisi medis atau gangguan lain, seperti depresi, kecemasan, atau penyakit kronis. Gangguan tidur ini biasanya terjadi bersamaan dengan kondisi lain yang memengaruhi kualitas tidur, seperti nyeri tubuh atau masalah pernapasan. Orang yang menderita insomnia sekunder sering terbangun di malam hari dan merasa sangat kelelahan di pagi hari.

Cara Mengatasi:
Menangani kondisi medis yang mendasarinya adalah langkah pertama untuk mengatasi insomnia sekunder. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui perawatan yang tepat untuk gangguan tidur yang terkait dengan kondisi lain.

2. Insomnia Idiopatik (Insomnia Kronis Tanpa Penyebab Jelas)

Insomnia idiopatik terjadi tanpa penyebab yang jelas. Orang dengan insomnia ini sering kesulitan tidur sejak kecil dan mungkin terus mengalaminya hingga dewasa. Penyebab gangguan tidur ini tidak selalu dapat diidentifikasi, namun faktor genetik atau kebiasaan buruk dalam tidur mungkin berperan.

Cara Mengatasi:
Mengubah kebiasaan tidur dan menciptakan rutinitas yang lebih konsisten dapat membantu orang dengan insomnia idiopatik. Jika kebiasaan tidur yang buruk menjadi penyebabnya, terapi perilaku kognitif untuk insomnia bisa sangat membantu.

3. Insomnia Akut (Jangka Pendek)

Insomnia akut adalah gangguan tidur yang terjadi dalam waktu singkat, biasanya hanya beberapa hari hingga beberapa minggu. Biasanya, insomnia jenis ini disebabkan oleh faktor eksternal, seperti stres atau perubahan lingkungan, seperti pindah rumah atau pergantian jadwal kerja. Gejalanya meliputi kesulitan tidur atau terbangun terlalu cepat, namun tidur kembali sulit dilakukan.

Cara Mengatasi:
Insomnia akut seringkali hilang dengan sendirinya setelah penyebabnya teratasi. Mengelola stres dengan teknik relaksasi, seperti meditasi atau yoga, dapat membantu memulihkan kualitas tidur.

4. Insomnia Kronis (Jangka Panjang)

Insomnia kronis adalah jenis insomnia yang berlangsung lebih dari tiga kali seminggu selama lebih dari tiga bulan. Ini bisa disebabkan oleh gangguan tidur lainnya atau kebiasaan hidup yang kurang sehat. Insomnia kronis dapat berdampak besar pada kesehatan mental dan fisik, menyebabkan kelelahan, depresi, dan penurunan kinerja.

Cara Mengatasi:
Mengatasi insomnia kronis memerlukan pendekatan jangka panjang. Terapi perilaku kognitif untuk insomnia (CBT-I) adalah salah satu metode yang efektif. Selain itu, menjaga kebiasaan tidur yang baik dan merawat kondisi medis yang mendasarinya juga sangat penting.

5. Insomnia Terkait Pekerjaan atau Perubahan Jadwal (Shift Work)

Insomnia ini sering dialami oleh orang yang bekerja dengan jadwal yang tidak teratur, seperti pekerja shift malam atau mereka yang sering bepergian lintas zona waktu. Gangguan tidur ini terjadi karena tubuh tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan pola tidur yang mendadak.

Cara Mengatasi:
Bagi pekerja shift, penting untuk membuat kamar tidur menjadi gelap dan nyaman agar tubuh dapat beristirahat meski di siang hari. Menggunakan lampu yang sesuai dengan waktu tidur juga dapat membantu tubuh beradaptasi.

6. Insomnia Psikofisiologis

Insomnia psikofisiologis terjadi ketika seseorang mulai mengasosiasikan tempat tidur dengan kecemasan atau stres, bukan dengan tidur yang nyenyak. Akibatnya, mereka merasa cemas atau tertekan saat berbaring di tempat tidur, yang justru membuat tidur semakin sulit dicapai.

Cara Mengatasi:
Terapi perilaku kognitif (CBT-I) sangat efektif untuk insomnia psikofisiologis, karena terapi ini mengajarkan teknik untuk mengubah pola pikir negatif tentang tidur dan mengurangi kecemasan yang terkait dengan tidur.

Kesimpulan

Berbagai jenis insomnia memiliki penyebab yang berbeda-beda, namun semuanya berdampak pada kualitas tidur dan kesehatan Anda. Jika Anda mengalami kesulitan tidur, penting untuk mengetahui jenis insomnia yang Anda alami agar bisa mengatasi masalah ini dengan cara yang paling tepat.

Jika Anda mencari cara alami untuk membantu tidur lebih nyenyak, cobalah menggunakan Bedwell Sleep Spray, aroma terapi yang mengandung lavender dan chamomile untuk menenangkan pikiran dan tubuh. Dengan bantuan Bedwell Sleep Spray, Anda dapat menciptakan suasana tidur yang lebih relaks dan nyaman, mengurangi gangguan tidur, dan meningkatkan kualitas istirahat Anda!

Leave a Comment